Media Vietnam Soroti Kontroversi AFC Tunjuk Qatar dan Saudi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia
Vietnam dan Indonesia adalah seteru di sepak bola Asia Tenggara. Setiap pertemuan kedua tim ini di kejuaraan regional, tensi menghangat, termasuk pemberitaan media dari kedua negara.
Namun saat salah satunya mewakili Asia Tenggara di kejuaraan dengan level lebih tinggi, rivalitas berubah menjadi dukungan. Ini yang dilakukan media Vietnam Soha.vn merespons hasil undian Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang menetapkan Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah.
Media Vietnam ini menuding keputusan AFC itu kontroversial dan bisa merugikan tim-tim lain, khusunya Indonesia sebagai satu-satunya wakil Asia Tenggara. "Peluang Indonesia ke Piala Dunia makin menipis secara signifikan," tulis Soha.vn, seperti dikutip pada Senin (16/5/2025).
Penunjukan tuan rumah diumumkan pada 13 Juni lalu oleh AFC di laman resminya tanpa transparansi yang jelas. Padahal sebelumnya Irak dan Uni Emirat Arab melayangkan protes resmi mempertanyakan penunjukan itu. Keduanya lantas mengajukan bidding untuk menjadi tuan rumhah. Federasi Sepak Bola Oman juga mengeluarkan pernyataan pentingnya transparansi dan netralitas.
“Memainkan dua pertandingan di kandang sendiri merupakan keuntungan besar bagi Qatar dan Arab Saudi untuk mengunci posisi juara grup,” tulis Soha.vn.
Qatar dan Arab Saudi adalah tim unggulan dan ditempatkan di pot atas dalam undian yang akan dilakukan pada 17 Juli. Keduanya tak akan masuk dalam grup yang sama karena berstatus unggulan dan tuan rumah. Otomatis, jalan keduanya lapang untuk lolos langsung ke Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Syaratnya, hanya perlu dua kali menang.
"Bagi tim Indonesia, bermain di kandang lawan merupakan tantangan besar. Pada babak kualifikasi ketiga, tim nusantara ini hanya meraih 2 poin dari 6 laga tandang. Semua kemenangan mereka diraih di “tanah suci” Gelora Bung Karno," tulis media Vietnam tersebut.
Bukan cuma itu yang jadi perhatian. Sebab, Arab Saudi, dan terutama Qatar, punya rekor buruk pada masa lalu dalam "mengkondisikan" hasil pertandingan.
Saat mengalahkan India 2-1 pada babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026, Qatar mencetak satu gol hantu dari bola yang sudah keluar dari garis gawang. Tidak ada pengecekan dan gol disahkan. India mengajukan protes ke FIFA yang tak mengubah hasil.
Qatar mencetak gol injury time saat mengalahkan Uzbekistan 3-2. Gol terjadi pada menit ke-102, padahal injury time resmi hanya enam menit. Wasit juga mengabaikan pelanggaran-pelanggaran yang dibuat pemain Qatar.
Terakhir saat melawan Iran yang sudah lolos ke Piala Dunia 2026, wasit mengabaikan pelanggaran Almoez Ali yang memukul pemain belakang Iran pada menit ke-23. Setelah mengecek VAR, ia hanya memberikan kartu kuning alih-alih kartu merah.
Tak heran banyak yang menilai peluang Indonesia lolos otomatis semakin berat. Bersama Irak, Oman, dan UEA, keempat tim ini harus bersiap menghadapi faktor non-teknis yang bisa mengubur keunggulan teknis di atas lapangan.
Indonesia juga pernah merasakan susahnya menghadapi Qatar di Piala Asia U-23, Dua pemain kita dikartu merah dalam laga yang berakhir dengan kemenangan Qatar 2-0. Pelanggaran-pelanggaran keras Qatar diabaikan, tapi wasit Nasrullo Kabirov dengan sigap merespons pelanggaran para pemain Indonesia dengan kartu atau hukuman.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir sudah menyatakan menghormati dan menyambut baik keputusan AFC. Namun, Erick juga menegaskan pentingnya fair play.
"Kami percaya pertandingan akan berlangsung secara fair, profesional, dan menjunjung tinggi semangat sportivitas,” kata Erick akhir pekan lalu.


0 Response to "Media Vietnam Soroti Kontroversi AFC Tunjuk Qatar dan Saudi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia"
Posting Komentar